Profile

Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Miftahussa’adah, Pondok Pesantren Miftahussa’adah soreang/borexel di dirikan 1 November 2000 M / 04 Sa’ban H, yang didirikan oleh K.Hapidudin,beliu adalah Alumni dari Pondok Pesantren Irsaadu Sa’adah Saketi -Pandeglang-Banten, bersama Istrinya Umi juju Subaikah beliu adalah Alumni dari Pondok Pesantren Miftahul Huda Manon Jaya-Tasikmalaya.Asal usul di namai Pondok Pesntren Miftahussa’adah di ambil dari dua Pondok Pesantren, yaitu Pondok Pesantren Miftahulhuda Saketi-Pandeglang-Banten, dan Irsadussa’adah Manonjaya-Tasikmalaya, Umi Juju Subaikah membawa nama Miftah, dan K.Hapidudin membawa nama Assa’adah, kemudian dari dua nama tersebut di gabungkan menjadi Miftahussa’adah yang mempunyai arti Miftah artinya kunci dan Asaa’adah artinya kebahagian (kunci kebahagiaan).Kegiatan belajar mengajar pada tahun 2000-2003 menggunakan sistem gabungan pengajian dengan tida di beda-bedakan antara Santri yang lama dengan yang baru ,setelah di evaluasi selama tiga tahun dengan cara tersebut kurang efektif, dan pada tahun 2004 sistem pembelajaran di Pondok Pesantren Miftahussa’adah di rubah dengan sistem klasikal dari Kelas satu s/d Empat dengan bertahap, menerapkan kurikulum pendidkan Ulama Salaf.Pada tahun 2010 sistem pendidikan klasikal masih tetap di pertahan kan sampai sekarang akan tetapi jengjang pendidikanya di sempurnakan dengan di adakanya Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah ,sebagai ikhtiyar untuk mempersipkan kader bangsa beroleh ilmu ke islaman dan pengetahuan umum.Dalam perjalanan sejarahnya, mula-mula K.Hapidudin menyediakan sebuah ruangan (Cobong) yang jumlahnya masih sedikit lama kelamaan Pondok pesantren Miftahssa’adah tersebar keplosok perkampungan di karnakan K.Hapaidudin selalu memberikan tausiyah ke berbagai ploksok perkampungan, hingga banyak orang tua yang mendaftarkan Anakny ke Pondok Pesantren Miftahussa’adah.Pada awal berdirinya, pendidikan santri langsung ditangani oleh Abi (panggilan untuk K.Hapidudin) karena saat itu santrinya baru beberapa orang dan memungkinkan untuk ditangani sendiri. Namun setelah jumlah santrinya semakin banyak dan tidak mungkin ditangani sendiri, maka untuk menjalankan sistem pengajaran santri selain ditangani langsung oleh Abi (panggilan untuk K.Hapidudin), juga dibantu oleh beberapa Santri senior, dan untuk pelaksana harian ditangani oleh kepengurusan yang merupakan bagian dari kepengurusan pondok pesantren ini.Setelah kependidikan berjalan, dan perkembangan santri yang semakin bertambah, dirasa perlu adanya penanganan tersendiri agar lebih terarah tercapainya tujuan pendidikan. Maka pada tahun 2001 dibentuklah kepengurusan tersendiri untuk menangani masalah kependidikan yang terlepas dari kepengurusan pondok pesantren. pada awalnya, perkembangan kepengurusan tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik, namun pada tahun 2002 pendidikan santri ditangani oleh sebuah kepengurusan tersendiri yang mulai terorganisir.Kepengurusan Pondok Pesantren Miftahussa’adah yang di mulai kepengurusan priode pertama yaitu oleh mang didi tahun 2001-2003 dengan jumlah 20 Santri, priode ke dua oleh mang Didin tahun 2003-2005 dengan jumlah 50 Santri, priode ke tiga oleh mang Arjani pada tahun 2005-2007 dengan jumlah Santri sekitar 80 santri, priode ke empat oleh mang supyani pada tahun 2007-2009 dengan jumlah santri 120 santri, priode ke lima, oleh Mang Arifin pada tahun 2009-2011 dengan jumlah santri sekitar 150 Santri, priode ke enam pada tahun 2011-2013 yaitu oleh Mang Jafar dengan jumlah Santri Sekitar 180 santri, dan priode ke tujuh pada tahun 2013-Sekarang oleh mang Aang dengan jumlah santri 250 santri,2 dengan tenaga pengajar/ustadz 20 orang. perangkat pesantren dilengkapi dengan susunan personalia yang lengkap dengan pedoman umum serta tata tertib santrinya.

1 komentar:

  1. mantap lar biasa..by sadam suknta cinta pesantren, semoga pesantren ini terus berjuang

    BalasHapus